SEJARAH SINGKAT TENTANG PP. AL-FATTAH KIKIL ARJOSARI PACITAN
Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama khususnya agama islam yang berpengaruh mewakili sub culture yang tersendiri dalam masyarakat. Tradisi pesantren di Indonesia baru mendpat perhatian para ahli yang mempelajari islam di Indonesia sejak pertengahan abak ke 19 (berumur.1857) sejak 141 tahun yang lali tepatnya pada tahun 1866 Pondok Pesantren AL-Fattah Kikil Arjosari Pacitan Jawa timur berdiri, Kikil Adalah sebuah tempat terletak kurang lebih 11 km di sebelah utara dari kota pacitan 0,5 km dari kecamatan Arjosari. Yang menempati area seluas 10.614.76 m.Berdirinya pondok pesantren AL-Fattah Kikil tidakterlepas dari sosok KH.Ali Mortadlo. Berberapa kemajuan baik di bidang pendidikan maupun pembangunan sarana fisik terus mengalami peningkatan dan bahkan mampu menyiapkan generasi yang tidak hanya cakap dalam bidang agama namun mampu pula berperan di tengah-tengah masyarakat.
Untuk mengetahui perkembangan pondok pesantren AL-Fattah Kikil Arjosari Pacitan berikut akan disajikan periodesasi kepemimpinan pondok pesantren AL-Fattah Kikil Arjosari Pacitan.
a) Periode pertama KH. Ali Murtadlo (1866-1906)
Pada kepemimpinan KH. Ali Murtadlo ciri utama metode pengajaran yang di terapjkan adalah metode salafi yaitu sistem bandongan dan sorogan. Adapun kitab-kitab yang di kaji pada saat itu, seperti tafsir Al-Qur'an, nahwu, sharof fiqih, dan lain-lain.
b) Periode Kepemimpinan KH. Hasbullah (1906-1932)
Sepeninggalan KH. Ali Murtadlo Kepemimpinan di lanjutkan oleh KH. Hasbullah di mana pada periode ini santri semakin banyak dan kejadian kitab pun mulai di tambahkan namun sistem pengajaran tidak jauh berbeda dengan masa periode pertama. pada peripode inipergolakan politik di tanah air sedang berkecambuk kondisi perekonomian tidak menentu, keamanan yang labil dan suasana yang kurang kondifi untuk sebuah pesantren ini. Yang mengakibatkan sistem pembelajaran terganggu.
Untuk mengetahui perkembangan pondok pesantren AL-Fattah Kikil Arjosari Pacitan berikut akan disajikan periodesasi kepemimpinan pondok pesantren AL-Fattah Kikil Arjosari Pacitan.
a) Periode pertama KH. Ali Murtadlo (1866-1906)
Pada kepemimpinan KH. Ali Murtadlo ciri utama metode pengajaran yang di terapjkan adalah metode salafi yaitu sistem bandongan dan sorogan. Adapun kitab-kitab yang di kaji pada saat itu, seperti tafsir Al-Qur'an, nahwu, sharof fiqih, dan lain-lain.
b) Periode Kepemimpinan KH. Hasbullah (1906-1932)
Sepeninggalan KH. Ali Murtadlo Kepemimpinan di lanjutkan oleh KH. Hasbullah di mana pada periode ini santri semakin banyak dan kejadian kitab pun mulai di tambahkan namun sistem pengajaran tidak jauh berbeda dengan masa periode pertama. pada peripode inipergolakan politik di tanah air sedang berkecambuk kondisi perekonomian tidak menentu, keamanan yang labil dan suasana yang kurang kondifi untuk sebuah pesantren ini. Yang mengakibatkan sistem pembelajaran terganggu.
c) Periode kepemimpinan KH Bakri Hasbullah (1932-1976) periode pembaharuan
Pada periode selanjutnya adalah masa kepemimpinan KH Bakri Hasbullah dimana pada masa ini pembangunan mulai banyak dilakukan baik fiskik maupun non fisik. Pembangunan di lakukan beliau setelah menyelesaikan dari nyantrinya di pondok pesantren alhidayah lasem rembang Jawa Tengah. Kemudian beliau menunaikan ibadah haji ke makkah AL-Mukraromah. Pada periode inilah pembaharuan di mulai, yang di awali dengan memperbaiki sistem pengajaran dari sistem salif kesistem khalif (klasikal) yang di tandai dengan berdirinya madrasah diniyah islamiyah. Metode klasikal uang baru beberapa tahun diterapkan. Peristiawa G.30.S/PKI tahun 1965 dan di tambah banjir bandang yang melandai diseluruh kabupaten pacitan tahun 1966 yang sempat memporak porandakan bangunan Pondok Pesantren AL-Fattah, yang berakibat sejak saat itu proses belajar mengajar sempat mengalami stagnasi.
d) periode kepemimpinan KH. Moch. Burhanuddin HB (1976-Sekarang) Periode kebangkitan.
Pada periode selanjutnya adalah masa kepemimpinan KH Bakri Hasbullah dimana pada masa ini pembangunan mulai banyak dilakukan baik fiskik maupun non fisik. Pembangunan di lakukan beliau setelah menyelesaikan dari nyantrinya di pondok pesantren alhidayah lasem rembang Jawa Tengah. Kemudian beliau menunaikan ibadah haji ke makkah AL-Mukraromah. Pada periode inilah pembaharuan di mulai, yang di awali dengan memperbaiki sistem pengajaran dari sistem salif kesistem khalif (klasikal) yang di tandai dengan berdirinya madrasah diniyah islamiyah. Metode klasikal uang baru beberapa tahun diterapkan. Peristiawa G.30.S/PKI tahun 1965 dan di tambah banjir bandang yang melandai diseluruh kabupaten pacitan tahun 1966 yang sempat memporak porandakan bangunan Pondok Pesantren AL-Fattah, yang berakibat sejak saat itu proses belajar mengajar sempat mengalami stagnasi.
d) periode kepemimpinan KH. Moch. Burhanuddin HB (1976-Sekarang) Periode kebangkitan.
Setelah mengalami stagnisi maka periode KH.Moch. Burhanuddin HB inilah, pondok pesantren AL-Fattah Kikil Arjosari Pacitan mulai pembaharuan besar-besaran, setelah estafet kepemimpinan dipegang oleh putra KH. Bakri Hasbullah no 2 sistem pendidikan mulai diperbaharui. Yang pertama adalah Madrasah Islamiyah yang sudah ada sejak periode sebelumnya kemudian dimunculkan mulai sejak tahun 1976. Setelah beliau menyelesaikan pendidikannya dipondok modern Gontor Ponorogo, madrasah inilah yang mengawali isiqomah beliau dalam pemngembangan pondok pesantren al-fattah kikil, setelah madrasah diniyah islamiyah berdiri maka tahun berikutnya untuk menandai perkembangan didirikan institusi yang lebih tinggi yaitu Madrasah Tsanawiyah Pembangunan(MTs-P) tepatnya tanggal 20 januari 1977. Dengan berbekal ilmu dari pondok modern gonor ponorogo beliau berusaha mengembangkan lembaga pendidikan ini dibawah naungan Pondok Pesantren AL-Fattah Kikil. Dengan berdirinya Madrasah Tsanawiyah pembangunan kebangkitan Pondok Pesantren AL-Fattah mulai tampak, untuk memudahkan pengawasan dan menejemen serta meningkatkan profesionalisme maka beberapa tahun kemudian didirikan yayasan pondok pesantren al-fattah yang melengkapi kebangkitan dan pembaharuan dipondok pesantren ini. Melihat perkembangan anime masyarakat terhadap Pondok Pesantren AL-Fattah Kikil Arjosari Pacitan yang sangat tinggi maka lembaga baru setingkat SLTA didirikan yaitu madrasah aliyah pembangunan(MAP) yang didirikan pada tanggal 12 juli 1985. Yang menandai kebangkitan pondok ini bukan hanya pada pendirian lembaga saja namun pembangunan gedung, laboratorium computer, laboratorium bahasa, perpustakaan, pembangunan asrama putra dan putri, sanitasi, koperasi AL-Muawannah, menejemen pendidikan dan peningkatan mutu guru tidak terlepas dari sosok pembaharu ini. Untuk melengkapi pembaharuan dipondok pesanren al-fattah pada tahun 2003 dibuka sekolah menengah kejuruan bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Pacitan. Kemudian pada tanggal 1 juli 2006 SMK di pondok pesantren AL-Fattah Kikil resmi mendapat izin operasional dari dinas pendidikan Kabupaten Pacitan dengan nama sekolah menengah kejuruan pembangunan dengan dua program keahlian yaitu program tata busana, program tekologi informatika, rekayasa perangkat lunak, akutansi, yang menandai pesatnya kebangkitan Pondok Pesanren AL-Fattah kikil pada periode ini adalah adanya keterbukaan manajemen (open managemen) sehingga masa ini dapat disebut dengan masa kebangkitan.
Kemudian untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dasar 9 (Sembilan) tahun serta untuk menjadikan madrasah yang terjangkau. Madrasah Tsanawiyah membuka kelas jauh (filial). Pada tahun 1990 dibuka didesa karang gede kecamatan Arjosari, selanjutnya tahun 2000 dibuka didesa Sempu kecamatan Nawangan serta yang paling muda dibuka didesa Temon dengan semangat kejujuran, keikhlasan, dan perjuangan menjadi modal utama KH. Moch. Burhanuddin HB (sosok kebangkitan) dalam mengembangkan Pondok Pesantren AL-Fattah kikil. Dari semangat ini keinginan untuk mendirikan perguruan tinggi di Pondok Pesantren AL-Fattah, alhamdulillah. Sejak awal anime masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya ke Pondok Pesantren AL-Fattah sangatlah besar, bahkan cenderung meningkat dari tahun ketahun. Mereka bukan saja datang dari penjuru tanah air Indonesia tercinta ini. Maka dengan jumlah peminat yang begitu besar, pesantren perlu melakukan seleksi masuk pada setiap penerimaan calon santri santrinya. Dan sekarang pesantren telah mengeuarkan lebih dari 1000 alumni yang melanjutkan pendidikannya diperguruan tinggi negri dan swasta, dalam dan luar negri, bahkan tidak sedikit dari mereka telah mengabdikan dirinya dimasyarakat
Didorong oleh besarnya harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap para muwajjihin-muwajjihat yang berkafa’ah memadai. Diantaranya disampaikan oleh para wali santri agar Pondok Pesantren AL-Fattah menyelenggarakan sekolah tinggi untuk kelanjutan pembinaan dan pendidikan putra putrid mereka yagn telah tamat Madrasah Aliyah dan SMK, dan besarnya jumlah alumni yang rata-ratanya mencapai 160 santri pertahun serta sadar akan potensinya berupa sdm maupun sarana dan prasarana yang dimilikinya. Maka dengan bertawakal kepada ALLAH SWT., mulai tahun akademik 2011 ini, yayasan pondok pesantren al-fattah menyelengarakan Sekolah Tinggi Agama Islam AL-Fattah (STAIFA) sekaligus membuka pendaftaran mahasiswa baru yang diawali dengan program studi Ekonomi Syariah jurusan Syariah dan program studi pendidikan guru Roudlotul Athfal jurusan Tarbiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar